Halaman

Jumat, 13 Januari 2012

HAKEKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

A.      Makna Belajar dan Pembelajaran
1.        Belajar
a.     Menurut Slavin dalam Catharina Tri Anni (2004), belajar adalah proses perolehan kemampuan yang berasal dari pengalaman.
b.    Menurut Gagne dalam Catharina Tri Anni (2004), belajar merupakan sebuah sistem yang didalamnya terdapat berbagai unsur yang saling terkait sehingga menghasilkan perubahan perilaku.
c.       Menurut Bell-Gredler dalam Udin S. Winataputra (2008) belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam, Kemampuan, keterampilan dan sikap tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua,
Ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut:
1.      Belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada diri individu. Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek pengethauan atau kognitif saja tetapi juga meliputi aspek sikap dan nilai (afektif) serta keterampilan (psikomotor).
2.      Perubahan perilaku yang terjadi pada individu karena adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan .interaksi ini dapat berupa interaksi fisik dan psikis.
3.      Perubahan  perilaku akibat belajar akan bersifat cukup permanen.
2.        Pembelajaran
Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkingan belajar.
Ciri-ciri dari pembelajaran adalah inisiasi, fasilitasi, dan peningkatan proses belajar siswa. Sedangkan komponen-komponen dalam pembelajaran adalah tujuan, materi, kegiatan, dan evaluasi pembelajaran.
B.       Tujuan Belajar dan Pembelajaran
1.        Tujuan Belajar
Tujuan belajar adalah untuk hasil yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan diharapkan tercapai oleh siswa.Tujuan belajar adalah untuk mencapai pengetahuan dean adanya perubahan tingkalaku tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar.

Komponen Tujuan Belajar
Tujuan belajar terdiri dari komponen-komponen yaitu:
Tingkah laku terminal, kondisi-kondisi tes, standar perilaku.Tingkah laku terminal adalah komponen tujuan belajar yang menentukan tingkah laku siswa.Ada tiga kondisi yang dapat mempengaruhi perilaku saat tes.pertama, alat dan sumber yang harus digunakan oleh siswa dalam upaya mempersiapkan diri untuk menempuh suatu tes. kedua, tantangan yanng disediakan terhadap siswa. ketiga, cara menyajikan informasi
Ukuran-ukuran perilaku, komponen ini merupakan suatu pernyataan tentang ukuran yang digunakan untuk membuat pertimbangan mengenai perilaku siswa.suatu ukuran menentukan tingkat minimal perilaku yang dapat diterima sebagai bukti, bahwa siswa telah mencapai tujuan.

2.        Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah merupakan kebutuhan dari siswa,mata ajaran, dan guru itu sendiri. berdasarkan kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa yan hendak dicapai dan dikembangkan dan diapresiasikan. berdasarkan mata ajaran ditentukan hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. guru adalah sumber utama tujuan bagi para siswa.
a.       Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar,
b.      Tujuan mendefinisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat diukur dan dapat diamati.
c.       Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki

C.      Teori Dalam Belajar
1.      Teori Belajar Behavioristik
Teori Behavioristik mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia telah mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Pandangan behavioristik mengakui pentingnya masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons. Sedangkan apa yang terjadi di antara stimulus dan respons dianggap tidak penting diperhatikan sebab tidak bisa diamati dan diukur. Yang bisa diamati dan diukur hanyalah stimulus dan respons.Penguatan (reinforcement) adalah faktor penting dalam belajar. Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respons. Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respons akan semakin kuat. Demikian juga jika penguatan dikurangi (negative reinforcement) maka respons juga akan menguat. Tokoh-tokoh penting teori behavioristik antara lain Thorndike, Watson, Skiner, Hull dan Guthrie.Aplikasi teori ini dalam pembelajaran, bahwa kegiatan belajar ditekankan sebagai aktifitas "mimetic" yang menuntut siswa untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari.Penyajian materi pelajaran mengikuti urutan dari bagian-bagian ke keseluruhan.Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada basil, dan evaluasi menuntut sate jawaban benar.Jawaban yang benar menunjukkan bahwa siswa telah menyelesaikan tugas belajarnya.

2.Teori Belajar Kognitif
Belajar menurut teori kognitif adalah perubahan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur. Asumsi teori ini adalah bahwa setiap orang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang dimilikinya.. Di antara para ahli teori kognitif yaitu:
Piaget, kegiatan belajar terjadi sesuai dengan pola tahap-tahap perkembangan tertentu dan umur seseorang, serta melalui proses asimilasi, akomodasi dan equilibrasi.
Bruner mengatakan bahwa belajar terjadi lebih ditentukan oleh cara seseorang mengatur pesan atau informasi, dan bukan ditentukan oleh umur. Proses belajar akan terjadi melalui tahap ¬tahap enaktif, ikonik, dan simbolik.
Ausubel mengatakan bahwa proses belajar terjadi jika seseorang mampu mengasimilasikan pengetahuan yang telah dimilikinya dengan pengetahuan baru. Proses belajar akan terjadi melalui tahap-tahap memperhatikan stimulus, menyimpan dan menggunakan infonnasi yang sudah dipahami.

3.Teori Belajar Konstruktivistik
Pandangan konstruktivistik yang mengemukakan bahwa belajar merupakan usaha pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui asimilasi dan akomodasi yang menuju pada pembentukan struktur kognitifnya, memungkinkan mengarah kepada tujuan tersebut.
Pembelajaran diusahakan agar dapat memberikan kondisi terjadinya proses pembentukan tersebut secara optimal pada diri siswa. Proses belajar sebagai suatu usaha pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi, akan membentuk suatu konstruksi pengetahuan yang menuju pada kemutakhiran struktur kognitifnya.


Karakteristik pembelajaran dilakukandengan kontruktivistik adalah :
1.        Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan ide-idenya secara lebih luas.
2.        Menempatkan siswa sebagai kekuatan timbulnya interes, untuk membuat hubungan di antara ide-ide atau gagasannya, kemudian memformulasikan kembali ide-ide tersebut, serta membuat kesimpulan-kesimpulan.
3.        Guru bersamasiswa mengkaji pesan penting bahwa dunia adalah kompleks, dimana terdapat bermacam-macam pandangan tentang kebenaran yang datangnya dari berbagai interpretasi.
4.        Guru mengakui bahwa proses belajar serta penilaiannya merupakan suatu usaha yang kompleks, sukar dipahami, tidak teratur, dan tidak mudah dikelola.

4.Teori Belajar Humanistik
Menurut teori humanistik tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika siswa telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Teori humanistik cenderung bersifat eklektik, maksudnya teori ini dapat memanfaatkan teori apa saja asal tujuannya tercapai. Tokoh penganut aliran humanistik di antaranya adalah : Kolb, dengan konsepnya tentang empat tahap dalam belajar, yaitu : pengalaman konkret, pengalaman aktif dan reflektif, konseptualisasi, dan eksperimentasi aktif.
a.         Bloom dan Krathwohl, dengan 3 kawasan tujuan belajar yaitu; kognitif, psikomotor, dan afektif.
b.        Ausubel, walaupun termasuk juga ke dalam aliran kognitifisme, ia terkenal dengan konsepa belajar bermakna (Meaningful learning).
Aplikasi teori humanistik dalam kegiatan pembelajaran cenderung mendorong siswa untuk berpikir induktif. Teori ini juga amat mementingkan faktor pengalaman dan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar.

5.Teori Belajar Sibernetik
Menurut teori sibernetik belajar adalah pemrosesan informasi.Teori ini lebih mementingkan sistem informasi dari pesan atau materi yang dipelajari. Bagaimana proses belajar akan berlangsung sangat ditentukan oleh sistem informasi dari pesan tersebut. Oleh sebab itu, teori sibernetik berasumsi bahwa tidak ada satu jenispun cara belajar yang ideal untuk segala situasi.Sebab cara belajar sangatditentukan oleh sisteminformasi.
pendekatan yang berorientasi pada pemrosesan informasi yang dikembangkan oleh Gage dan Berliner, Biehler dan Snowman, Baine, serta Tennyson. Bahwa proses pengolahan informasi dalam ingatan dimulai dari proses penyandian informasi, penyimpanan informasi, dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali informasi yang telah disimpan dalam ingatan.
Aplikasi teori pengolahan informasi dalam pembelajaran antara lain dirumuskan dalam teori Gagne dan Briggs yang mempreskripsikan adanya:  kapabilitas belajar, peristiwa pembelajaran, dan pengorganisasian/urutan 


6.TeoriKecerdasan Ganda
Kecerdasan ganda yang dikemukakan oleh Gardner yang kemudian dikembangkan oleh para tokoh lain, terdiri dari kecerdasan verbal/bahasa, kecerdasan logika/matematik, kecerdasan visual/ruang, kecerdasan tubuh/gerak tubuh, kecerdasan musikal/ritmik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan eksistensial, perlu dilatihkan dalam rangka mengembangkan ketrampilan hidup.Semua kecerdasan ini sebagai satu kesatuan yang utuh dan terpadu.Komposisi keterpaduannya berbeda¬beda pada masing-masing orang dan pada masing-masing budaya, namun secara keseluruhan semua kecerdasan tersebut dapat diubah dan ditingkatkan. Kecerdasan yang paling menonjol akan mengontrol kecerdasan-kecerdasan lainnya dalam memecahkan masalah.
Para pakar kecerdasan sebelum Gardner cenderung memberikan tekanan terhadap kecerdasan hanya terbatas pada aspek kognitif, sehingga manusia telah tereduksi menjadi sekedar komponen kognitif. Gardner melakukan hal yang berbeda, ia memandang manusia tidak hanya sekedar komponen kognitif, namun suatu keseluruhan.
Strategi pembelajaran kecerdasan ganda bertujuan agar semua potensi anak dapat berkembang. Strategi dasar pembelajarannya dimulai dengan :
(1) membangunkan/memicu kecerdasan,
(2) memperkuat kecerdasan,
(3) mengajarkan dengan/untuk kecerdasan
(4) mentransfer kecerdasan.
Berdasarkan teori Piaget ini, ada dua hal yang penting berkenaan dengan proses pembelajaran yaitu :
1.      Belajar adalah suatu proses aktif
2.      Belajar haruslah menyeluruh, autentik, dan nyata.

D.      Mengajar dan Mendidik
Makna mendidik lebih luas dibandingkan dengan mengajar. Mendidik dapat dilakukan dengan cara mengajar. Tingkah laku guru akan menjadi faktor yang penting dalam proses pendidikan, karena tingkah laku guru akan menjadi suri teladan bagi murid-muridnya.
Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih berarti. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah sebuah proses transfer dan pencarian nilai yang terjadi dilevel individu maupun masyarakat yang mengarah kepada perubahan kondisi kearah yang lebih baik.
Mendidik lebih bersifat kegiatan berkerangka jangka menengah atau jangka panjang.Hasil pendidikan tidak dapat dilihat dalam waktu dekat atau secara instan.Mengajar yang diikuti oleh kegiatan belajar-mengajar secara bersinergi sehingga materi yang disampaikan dapat meningkatkan wawasan keilmuwan, tumbuhnya keterampilan dan menghasilkan peru bahan sikap mental/kepribadian, sesuai dengan nilai absolute dan nilainisbi yang berlaku di lingkungan masyarakat dan bangsa bagi anak didik adalah kegiatan mendidik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar